Guru teladan purbalingga terbaik karirnya

Siapa saja guru guru terbaik yang jadi teladan di purbalingga? Lalu bagaimana kriteria atau parameter yang dipakai oleh guru di purbalingga yang mampu tampil sebagai guru terbaik, entah itu guru TK, guru SD, guru SMP/SLTP, guru sma/smu dan guru smk? Bagiamana pula guru teladan purbalingga di tingkat MI, MTs dan Madrasah Aliyah /MA, benarkah sudah menjadi teladan bagi peserta didiknya....

Pribadi yang baik, harus diemban oleh guru teladan. Tak mudah membangun sebuah kebiasaan tanpa ilmu dan praktik langsung.Tentunya dengan akhlak yang baik, teladan yang memiliki etos kerja sesuai tuntunan agama Islam, dan etika sesuai sunnah, inilah yang diharapkan bisa terpenuhi di dalam jiwa guru teladan. Langkah apa saja yang harus ditempuh oleh seorang guru teladan?


Bertauhid, memiliki aqidah yang benar. Mempercayai bahwa Allohlah yang Maha Memberikan Rezki, Memberikan hidayah kepada hamba-hambanya. Karena apapun harapan kita selaku guru, kalau Alloh belum kehendaki, maka ‘langka’ mengharap terlalu banyak. Guru harus menyembah hanya kepada Alloh, tidak berbuat syirik. 

Menyerahkan semua peribadatannya hanya khusus buat Alloh. Tidak boleh ia menyembah kepada selain Alloh. Karena apabila menyembah, menyerahkan ibadah kepada selain Alloh, maka terhapuslah semua amalan guru, baik 10 tahun lalu, setahun, hingga saat ini semua akan sirna. Dan orang tersebut akan kekal di dalam neraka. Naudzubillah. Guru juga harus meyakini bahwa Alloh memiliki nama-nama dan sifat yang mulia. 

Praktisnya memiliki asma wa sifat yang sangat agung. Bahwa Alloh Maha Melihat sehingga mampu mengetahui siapa dari hamba-hambanya yang melakukan dosa dan amalan baik, dst. Zuhud. Apa itu zuhud? Atau dalam bahasa sederhana penulis disebut sederhana. Guru yang zuhud berarti tidak terpesona oleh keindahan dunia dan kenikmatan dunia. Ia sederhana, hidupnya tidak hedon, melainkan selalu qona’an (baca: merasa puas) atas rezki Alloh. Ia lebih mengharapkan pahala di sisi Alloh, bukan pujian di sisi manusia. Subhanalloh.

Manajemen waktu. Yaitu guru harus berusaha agar waktunya tidak lewat begitu saja. Sebab waktu itu ibarat pedang, kalau bukan kita lihai menggunakannya, bisa jadi kita yang terkena imbasnya dengan sayatan tajam. Waktu pula ibarat sungai yang mengalir deras tanpa kita sadari.

Ia lewat menyusuri berbagai penjuru dunia. Kalau bisa digunakan, maka Alhamdulillah sangat efektif masa hidup ini. Guru harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya agar jangan ada yang terlewatkan tanpa mendatangkan kebaikan di dunia dan di akhirat. Manfaatkanlah waktu dengan membaca al-Qur’an, membaca buku-buku salaf, pun membagi waktu dengan keluarga.

Mengambil andil di tengah masyarakat. Yaitu guru harus berperan kebaikan di tengah bermasyarakat pada hal-hal yang disyariatkan. Membantu mereka dengan tawadhu, lemah lembut. Memberikan hak-hak manusia, memberikan pelayanan terbaik kepada tentangga, dan dari hal-hal lainnya.



Menjauhkan diri dari rezki yang harom. Karena rezki yang harom akan membahayakan diri, baik di dunia dan di akhirat. Karena Alloh akan mempertanyakan 2 soal pada sisi harta ini, rezki ini. Apa itu? Darimana rezki yang kita dapatkan? Dan tempat menyalurkan rezki itu dimana? Harus menjauhkan diri dari rezki yang bersifat syubhat (meragukan). Jangan ada guru yang mudah disogok, disuap, apalagi korupsi! Ini merusak agama guru!


Semoga 5 point di atas memberikan pengaruh, khusnya pribadi penulis dan pembaca sekalian. Semoga Alloh menjadi kita semua menjadi manusia yang senantiasa mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya, dan senantiasa saat melakukan dosa, untuk segera bertobat. Karena ini tanda kebahagiaan seorang muslim. Semoga ke depan akan muncul guru guru teladan baru yang memiliki kualitas terbaik di purbalingga. Amiin