Batik Purbalingga Mampu Bersaing di Pasar

Batik Purbalingga Mampu Bersaing di Pasar -Batik sudah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah kebudayaan, UNESCO. Sayangnya, tidak banyak kaum muda yang tertarik terjun belajar membuat batik.

Di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, sejumlah pemuda mencoba menekuni teknik membuat batik tulis alami. Tidak sia-sia, batik hasil karya mereka kini diminati pecinta batik di seluruh Indonesia dan berbagai negara.

Salah satu sentra perajin batik tulis berada di perumahan Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga. Di tempat itu, lima pemuda sibuk membuat batik tulis khas Purbalingga.

Mereka belajar membuat batik tulis di bawah asuhan Yoga Prabowo, perajin batik yang usianya masih terbilang muda. Kemampuannya membuat batik menggunakan pewarna alami ditularkan kepada rekan-rekannya. Harapannya, agar banyak pemuda yang tertarik menekuni batik tulis.

“Pemuda sini tertarik belajar membuat batik menggunakan bahan pewarna alami karena ramah lingkungan dan mudah didapat. Warna yang dihasilkan juga lebih wibawa, soft dan tidak mencolok,” terang Yoga.

Bahan-bahan pembuat batik adalah kulit kayu, daging kayu, bunga, dan dedaunan. Hasilnya, batik menghasilkan warna yang eksotik dan elegan.

Banyak pecinta batik, baik di dalam maupun luar negeri, sudah memesan batik tulis buatan pemuda Purbalingga. Pasalnya, motif kain batik tulis khas Purbalingga berbeda dengan batik asal Solo maupun Yogyakarta.